24 Desember 2024
Sejak musim 2022-23, Mizuno telah menjadi sponsor teknis Lazio, salah satu klub bergengsi di Serie A Italia. Tidak hanya Lazio, saat ini dua klub Bundesliga Jerman juga menggunakan seragam Mizuno, yang menunjukkan peningkatan kehadiran merek ini di dunia sepak bola Eropa dari tahun ke tahun. Lalu, mengapa Mizuno, perusahaan Jepang dengan sejarah 118 tahun, semakin aktif merambah pasar Eropa? Dan mengapa dunia sepak bola Eropa sangat menghargai Mizuno?
(Artikel oleh Kichinobu Nakano, Foto oleh Insidefoto/Afro)
Merek Olahraga yang Terkenal di Dunia Sepak Bola Eropa
Mizuno, merek olahraga ternama asal Jepang, kini menjadi sorotan di Eropa.
Saat ini, Lazio dari Serie A Italia, Bochum dan Augsburg dari Bundesliga Jerman, serta Hansa Rostock dari divisi tiga Jerman menggunakan seragam Mizuno.
Dalam dunia sepak bola Eropa, merek-merek seperti Nike yang bekerja sama dengan Barcelona, Inter, dan Paris Saint-Germain; Adidas yang mendukung Real Madrid, Arsenal, dan Manchester United; serta Puma yang menjadi sponsor Manchester City, AC Milan, dan Valencia merupakan nama-nama besar yang dikenal di seluruh dunia.
Di Bundesliga 1, Puma menjadi sponsor terbesar dengan enam klub (RB Leipzig, Dortmund, Heidenheim, Borussia Mönchengladbach, St. Pauli, dan Holstein Kiel), diikuti oleh Nike dengan tiga klub (Frankfurt, Freiburg, dan Wolfsburg), sementara Adidas hanya mendukung dua klub, yakni Bayern Munich dan Union Berlin. Dalam situasi seperti ini, fakta bahwa Mizuno menjadi sponsor dua dari 18 klub Bundesliga 1 merupakan kejutan besar.
Mengapa Mizuno memutuskan untuk masuk ke dunia sepak bola Eropa? Filosofi apa yang mereka terapkan? Dan bagaimana mereka berhasil masuk ke pasar yang sangat kompetitif dan meraih kepercayaan?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami berbincang dengan Masafumi Nakata, Manajer Perencanaan Produk Pakaian Mizuno, di kantor Mizuno Eropa di Rotterdam.
Bisnis Sepak Bola yang Tumbuh 45% Dibanding Tahun Sebelumnya
“Sebagai perusahaan, Mizuno memiliki kebijakan yang jelas. Kami memiliki dua pendekatan utama: regional dan kategori. Dalam hal ekspansi regional, Mizuno secara keseluruhan berfokus pada peningkatan rasio penjualan internasional. Saat ini (tahun fiskal 2023), 62% dari penjualan Mizuno berasal dari pasar domestik Jepang, sementara 38% dari luar negeri. Kami berusaha untuk meningkatkan angka penjualan di pasar internasional,” kata Nakata.
“Dalam pendekatan kategori, sepak bola adalah kategori terbesar keempat di Mizuno setelah bisbol, golf, dan lari. Namun, dari segi pertumbuhan, sepak bola mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun lalu saja, bisnis sepak bola kami meningkat sebesar 45%.”
“Kombinasi ‘wilayah internasional × kategori sepak bola’ ini menjadi area fokus utama Mizuno dan dianggap sebagai mesin pertumbuhan di masa depan.”
Tentu saja, sebagai produsen perlengkapan olahraga Jepang, Mizuno tidak mengurangi fokus pada pasar domestik Jepang. Mizuno memiliki keinginan kuat untuk terus mengembangkan pasar Jepang lebih dari sebelumnya.
“Itu benar. Maksudnya adalah, kami ingin mengembangkan pasar Jepang, tetapi lebih dari itu, kami juga ingin memperluas pasar luar negeri. Jika kita melihat dari perspektif realistis, piramida populasi di Jepang akan menghadapi tantangan di masa depan. Penurunan populasi berarti jumlah orang yang secara serius terlibat dalam olahraga juga akan berkurang. Saat ini, kita sudah melihat tim sepak bola dan tim bisbol yang tidak bisa berdiri sendiri, sehingga mereka harus bergabung dengan klub atau kelompok olahraga lain untuk tetap aktif.
Ini berarti bahwa jika Mizuno tetap menggunakan model bisnis tradisionalnya, ada risiko kesulitan di masa depan. Tentu saja, kami juga melakukan pendekatan untuk menghadapi perubahan zaman ini, tetapi sebagai langkah berikutnya, sebagai strategi mitigasi risiko, arah bisnis kami adalah meningkatkan proporsi pasar luar negeri.”
Apa yang membuat Lazio tertarik dengan Mizuno?
Namun, meskipun Mizuno berencana meningkatkan proporsi pasar luar negeri, menjalin kemitraan dengan klub besar bukanlah hal yang mudah. Bahkan setelah berhasil mendapatkan kontrak, setiap tahun ada periode di mana kontrak pemasok dengan berbagai klub berakhir. Ada pola di mana kontrak diperpanjang secara langsung setelah negosiasi, tetapi ada juga pola di mana pasar terbuka dan kompetisi berlangsung secara terbuka.
Perputaran uang di dunia sepak bola Eropa sangat besar. Karena konten ini menjadi bagian dari bisnis besar yang menargetkan pasar global, setiap produsen berusaha semaksimal mungkin untuk berpartisipasi.
Dalam kondisi seperti ini, Mizuno, yang masih merupakan pendatang baru di dunia sepak bola Eropa, mampu menjalin kemitraan dengan Lazio, klub papan atas yang bermain di Liga Champions UEFA. Ini merupakan kejutan besar yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang Jepang. Jadi, apa yang membuat Lazio tertarik pada Mizuno?
“Jujur saja, saya tidak yakin bisa menyampaikan ini dengan sempurna,” kata Nakata sambil mulai berbicara dengan antusias.
“Mizuno adalah perusahaan yang telah berdiri selama 118 tahun. Selain itu, kami memiliki kekuatan merek Jepang yang dikenal dengan kualitas tinggi. Di Eropa, kombinasi ‘merek Jepang × sejarah 118 tahun’ memiliki nilai yang sangat tinggi. Tidak diragukan lagi, ada kepercayaan terhadap kualitas merek Jepang. Misalnya, tingkat kualitas barang yang tinggi, transaksi keuangan yang aman, serta kemampuan kami untuk memenuhi tenggat waktu. Selain itu, ini adalah bisnis yang membutuhkan investasi besar, sehingga persyaratan kami cocok dengan klub tersebut. Ini benar-benar tentang timing. Kami terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai klub, dan kami berhasil mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.”
Penjualan cabang olahraga lain juga mengalami perubahan nyata
Mizuno melihat efek besar dari eksposur logo mereknya pada seragam klub di liga-liga top Eropa. Sejak 2022, Mizuno bermitra dengan Lazio dan Bochum, dan sejak 2023, dengan Augsburg dan Hansa Rostock. Dampaknya terlihat jelas dalam angka penjualan.
“Jika harus menyebutnya dengan kata kunci, ini seperti ‘ignition switch’ atau pemicu awal. Kami merasa bahwa ini bisa menjadi titik awal untuk menghasilkan siklus positif. Dengan memulai dari wilayah Eropa dan kategori sepak bola, kami dapat menciptakan efek positif di wilayah dan kategori lain. Sudah terlihat dari angka bahwa bisnis sepak bola kami di wilayah lain mendapatkan dampak positif setelah kami berhasil mengaktifkan pasar sepak bola di Eropa.”
Lebih jauh lagi, efek dari kemitraan dengan Lazio tidak hanya terbatas pada bisnis sepak bola di Eropa. Efeknya juga terlihat di Jepang, Korea Selatan, dan Asia Tenggara.
“Mizuno adalah merek multikategori, artinya kami menangani berbagai jenis produk untuk berbagai cabang olahraga. Kami tidak hanya menjual pakaian olahraga, tetapi juga sepatu dan peralatan lainnya. Portofolio multikategori dan multi-item ini adalah salah satu kekuatan kami. Berkat itu, kami telah berhasil mempertahankan bisnis kami selama 118 tahun.
Di wilayah Eropa, Mizuno mendefinisikan dirinya sebagai ‘Japanese Multi-Category Performance Brand.’ Dengan memulai dari sepak bola sebagai pemicu awal, kami melihat dampak positif pada bisnis apparel tim di cabang olahraga lain seperti bola voli dan bola tangan, yang penjualannya juga mengalami perubahan signifikan.”
Dari setiap kata yang disampaikan Nakata, terlihat jelas bahwa Mizuno memiliki visi yang kuat dan telah merasakan hasil yang menjanjikan. Slogan merek Mizuno adalah “REACH BEYOND,” yang dapat diterjemahkan sebagai “Raih Lebih Jauh.” Ini mencerminkan semangat untuk terus melampaui tantangan saat ini dengan ide-ide kreatif dan keberanian. Di tengah persaingan ketat bisnis olahraga di Eropa, langkah apa yang akan diambil Mizuno selanjutnya? Ini adalah cerita yang sangat menarik untuk diikuti.
Sumber
コメント